Rabu, 23 Maret 2011

Warga Jepang Tak Bisa Kremasi Korban

Headline  
iol.co

Warga Jepang menggali kuburan massal untuk menguburkan keluarga dan kerabat yang tewas karena bencana 11 Maret itu. Beberapa menggunakan peti mati, lainnya terpaksa harus rela hanya melihat jasad orang terkasih hanya dibungkus terpal biru.
Militer yang ikut membantu keluarga menguburkan, meyakinkan bahwa tubuh-tubuh itu akan digali dan dikremasi, saat krematorium yang kehabisan bahan bakar kembali beroperasi. Sangat penting untuk menguburkan jasad-jasad yang membusuk itu, karena cadangan es juga berkurang drastis.
Berdasarkan statistik per 2007, 99,81% jasad orang Jepang dikremasi, meski setelah itu dikuburkan lagi atau ditebarkan di tempat-tempat tertentu. Untuk sebuah upacara pemakaman Jepang, biaya yang dibuthkan sekitar 2,3 juta yen (Rp248 juta), salah satu yang termahal di dunia. Selain karena beragama Budha, kremasi juga disebabkan mahalnya harga lahan pemakaman.
Sementara pemerintah masih berkutat dengan ancaman radiasi dari PLTN Fukushima Daiichi yang bermasalah sejak gempa berkekuatan 9,0 SR tersebut. Kontaminasi radiasi, meski levelnya rendah, ditemukan pada bayam dan sayuran lain, serta susu.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Archive